Monday, June 27, 2011

Integritas: Jangan Katakan Maaf

Kata "maaf" yang diucapkan pada orang lain menunjukkan rasa penyesalan kita padanya. Oleh karena itu jangan katakan maaf, alih-alih berkata tidak, pada tawaran yang buruk dari orang lain.

Misalnya dalam suatu pesta, seseorang menawari kita minuman beralkohol. Jika Anda tidak ingin meminumnya, katakan saja, "Tidak. Saya tidak meminum alkohol."
Karena jika Anda berkata, "Maaf. Saya tidak meminum alkohol," hal ini akan terdengar seperti, "saya menyesal karena saya tidak meminum alkohol."
Padahal menolak tawaran meminum alkohol bukan sebuah kesalahan. Baik malahan. Itu akan menjaga Anda tetap sadar, sehingga jika semua orang dalam pesta itu mabuk dan tidak dapat menyetir mobilnya untuk pulang ke rumahnya, Anda bisa menolong mereka semua.

Juga saat berkumpul bersama teman-teman Anda, kemudian mereka semua mulai menyalakan rokok, dan Anda ditawari oleh mereka sebatang rokok; cukup katakan, "Tidak. Saya tidak merokok." Jangan katakan, "Maaf. Saya tidak merokok." Sama seperti kasus minuman alkohol tadi, menolak tawaran untuk merokok bukan menunjukkan kesalahan yang Anda lakukan. Hal ini juga tidak akan menjadi pembenaran bagi teman-teman Anda yang merokok. Karena jika Anda berkata "Maaf", di pikiran para perokok ini akan terbentuk opini, "Orang yang tidak merokok selalu menyesal jika tidak merokok di kumpulan para perokok. Kasihan mereka... ha.. ha.. ha.."

Jadi, cukup katakan "tidak" saat ada yang menawari Anda untuk korupsi, berjudi, mengonsumsi narkotika dan hal-hal lainnya yang bisa merusak masa depan Anda.


Berkata "tidak" pada sebuah tawaran dari orang lain, bahkan dari sahabat atau kenalan, menunjukkan bahwa Anda punya prinsip yang tidak bisa ditawar lagi. Inilah yang kemudian disebut dengan integritas.