Tuesday, October 27, 2009

I love You In 100 Language


A

Afrikaans - Ek het jou lief

Albanian - Te dua

Arabic - Ana behibak (to male)

Arabic - Ana behibek (to female)

Armenian - Yes kez sirumen

B

Bambara - M’bi fe

Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi

Belarusian - Ya tabe kahayu

Bisaya - Nahigugma ako kanimo

Bulgarian - Obicham te

C

Cambodian - Soro lahn nhee ah

Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a

Catalan - T’estimo

Cheyenne - Ne mohotatse

Chichewa - Ndimakukonda

Corsican - Ti tengu caru (to male)

Creol - Mi aime jou

Croatian - Volim te

Czech - Miluji te

D

Danish - Jeg Elsker Dig

Dutch - Ik hou van jou

E

English - I love you

Esperanto - Mi amas vin

Estonian - Ma armastan sind

Ethiopian - Afgreki’

F

Faroese - Eg elski teg

Farsi - Doset daram

Filipino - Mahal kita

Finnish - Mina rakastan sinua

French - Je t’aime, Je t’adore

G

Gaelic - Ta gra agam ort

Georgian - Mikvarhar

German - Ich liebe dich

Greek - S’agapo

Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo

H

Hiligaynon - Palangga ko ikaw

Hawaiian - Aloha wau ia oi

Hebrew - Ani ohev otah (to female)

Hebrew - Ani ohev et otha (to male)

Hiligaynon - Guina higugma ko ikawa

Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae

Hmong - Kuv hlub koj

Hopi - Nu’ umi unangwa’ta

Hungarian - Szeretlek

I

Icelandic - Eg elska tig

Ilonggo - Palangga ko ikaw

Indonesian - Saya cinta padamu

Inuit - Negligevapse

Irish - Taim i’ ngra leat

Italian - Ti amo

J

Japanese - Aishiteru

K

Kannada - Naanu ninna preetisuttene

Kapampangan - Kaluguran daka

Kiswahili - Nakupenda

Konkani - Tu magel moga cho

Korean - Sarang Heyo

L

Latin - Te amo

Latvian - Es tevi miilu

Lebanese - Bahibak

Lithuanian - Tave myliu

M

Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu (ini bahasa Indonesia yang diklaim Malaysia)

Malayalam - Njan Ninne Premikunnu

Mandarin Chinese - Wo ai ni

Marathi - Me tula prem karto

Mohawk - Kanbhik

Moroccan - Ana moajaba bik


N

Nahuatl - Ni mits neki

Navaho - Ayor anosh’ni

Norwegian - Jeg Elsker Deg

P

Pandacan - Syota na kita!!

Pangasinan - Inaru Taka

Papiamento - Mi ta stimabo

Persian - Doo-set daaram

Pig Latin - Iay ovlay ouyay

Polish - Kocham Ciebie

Portuguese - Eu te amo

R

Romanian - Te ubesk

Russian - Ya tebya liubliu

S

Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort

Serbian - Volim teSetswana - Ke a go rata

Sign Language - ,\,,/ (represents position offingers when signing ‘I Love You’)

Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan

Sioux - Techihhila

Slovak - Lu’bim ta

Slovenian - Ljubim te

Spanish - Te quiero / Te amo

Swahili - Ninapenda wewe

Swedish - Jag alskar dig

Swiss-German - Ich lieb Di

T

Tagalog - Mahal kita

Taiwanese - Wa ga ei li

Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe

Tamil - Nan unnai kathalikaraen

Telugu - Nenu ninnu premistunnanu

Thai - Chan rak khun (to male)

Thai - Phom rak khun (to female)

Turkish - Seni Seviyorum

U

Ukrainian - Ya tebe kahayu

Urdu - mai aap say pyaar karta hoo

V

Vietnamese - Anh ye^u em (to female)

Vietnamese - Em ye^u anh (to male)

W

Welsh - ‘Rwy’n dy garu

Y

Yiddish - Ikh hob dikh

Sunday, October 25, 2009

Sumpah Pemuda


Kami, putra dan putri Indonesia,
mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami, putra dan putri Indonesia,
mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia.
Kami, putra dan putri Indonesia,
menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.


Ya... 81 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, ikrar itu dikumandangkan oleh putra dan putri bangsa Indonesia dan dikenal dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Tapi yang jadi pertanyaan kita sekarang adalah... apakah sumpah itu masih ada dalam hati sanubari kita di tengah-tengah era globalisasi dan jaman yang sudah modern sekarang ini? Pertanyaan klise memang, tapi itulah yang pertama kali saya pikirkan ketika menulis tentang makna sumpah pemuda.

Buat saya pribadi, saya berpikir "toh, bukan saya yang mengucapkan janji (sumpah) tersebut, jadi buat apa saya pegang janji (sumpah) tersebut?" dan mungkin ada diantara kita juga berpikir demikian. "Sekarang jamannya sudah beda, man... Udah gak dijajah lagi, kan dulu masih suasana perang tuh jadi wajar aja kalo nenek moyang kita bisa bilang begitu" komentar salah satu teman saya. Hmm... apa bener gitu?
Kalo inget dulu guru SMP saya pernah bilang, "bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawan dan sejarah perjuangannya". Jadi kalo kita gak bisa menghargai sumpah itu, berarti kita bukan bangsa yang besar dunk? "Iya, betul sekali" kata Bu Endang (Guru SMP saya :p )

Bukannya mau menggurui ato menghakimi, cuma mau share aja, ok?
Coba kita liat satu per satu isi dari sumpah itu... Kita (sebagai putra dan putri Indonesia) pernah bersumpah berbangsa satu, bangsa Indonesia. Tapi, terkadang kita lebih suka (saya juga) bisa menjadi warga negara asing, Inggris, Amerika, ato negara-negara maju lainnya. Nyesel dilahirkan jadi warga negara Indonesia...
Kita (sebagai putra dan putri Indonesia) pernah bersumpah juga bertanah air satu, tanah air Indonesia. Tapi kita juga terkadang tidak bangga menjadi bagian dari tanah air Indonesia. Pengennya kalo bisa ganti kewarganegaraan, lebih milih gak punya KTP Indonesia.
Dan... Kita (sebagai putra dan putri Indonesia) pernah bersumpah menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Tapi kita lebih sering (bahkan bangga) jika bisa berkomunikasi menggunakan bahasa asing. Lebih keren kedengerannya...
Peribahasa "rumput tetangga lebih hijau" mungkin ada benarnya untuk hal ini.

Tapi, coba kita pikirkan lagi... Kenapa kita bisa tidak bangga dengan bangsa, tanah air, dan bahasa kita (Indonesia) sendiri? Apakah karena bangsa ini tidak sehebat bangsa lain, atau karena kita melihat bangsa ini sudah "bobrok" dengan tingkat korupsi dan angka kriminalitas yang tinggi sehingga sulit mempunyai rasa aman di negeri sendiri? Atau ada hal-hal lain yang (masih banyak) membuat kita malu jika mempunyai predikat warga Indonesia?
Memang, hal-hal tersebut ada benarnya. Tapi kalo kita mau instropeksi lebih jauh, bukankah kita juga ikut bertanggung jawab akan hal-hal "buruk" yang terjadi di negeri ini?
Dimulai dari hal kecil saja, apakah kita selalu membuang sampah pada tempatnya? Atau mengikuti aturan yang ada meskipun "gak ada yang jaga"? Tanya kenapa?
Mungkin kita berpikir "ah, cuma aku kok yang ngelakuin (melanggar aturan) ini. Abis kepepet..." Tapi coba bayangkan jika semua orang berpikiran seperti itu. Ingat, hal-hal kecil bisa berdampak besar... Contoh lain, kita bersumpah berbangsa dan bertanah air SATU. Tapi, kita sendiri seringkali memberi "batas-batas" terhadap diri atau kelompok kita... "Kita kan gank rumpi", "dia gak sekelas sama saya", "gue kan anak rock, masak gue kumpul sama anak hip-hop", "kita anak The Jak, najis kumpul sama anak Viking" dan masih banyak komentar yang lain. Sadar gak sadar itulah yang membuat bangsa ini susah bersatunya, bahkan suku, agama, ras, dan anatomi tubuh (gendut, tinggi, pendek, kurus, putih, hitam, dsb) yang lebih kita kenal dengan istilah SARA, ikut jadi alasan yang membuat bangsa ini menjadi "kotak-kotak" kecil.


Jadi inget lagunya 'DEWA', liriknya begini :
Aku bukan orang Jawa,
Aku juga bukan Sunda,
Aku bukan orang Aceh,
Aku juga bukan Ambon...
Aku bukan Cina,
Aku juga bukan Barat,
Aku bukan kiri,
Aku juga bukan kanan,
Aku bukan hijau,
Aku juga bukan merah.

Aku hanya merasa...
Aku orang Indonesia saja


Yup, sebenarnya kalo dipikir lagi kita ini ya orang Indonesia saja. Bukan orang-orang yang berbeda satu sama lain, Tuhan sendiri gak pernah membeda-bedakan kita kan? Apa pernah Tuhan hanya mendengar doa dan permohonan dari suku A saja? Ato orang-orang yang mempunyai jabatan saja? Belum pernah kan... Jadi, mengapa kita yang notabene anak Tuhan bisa membeda-bedakan?

Juga, dalam hal bahasa. Boleh saja kita belajar bahasa asing (Inggris, Perancis, Spanyol, dll), dan hal itu baik jika kita gak keterusan. Maksudnya kita kan hidup dan bergaul dengan orang Indonesia, pakailah bahasa Indonesia. Jangan diremix dengan bahasa asing seperti yang sering diucapkan VJ-VJ, DJ-DJ atau Cincah Laurah (capi kan akyu oragh indow...)
Dalam hal musik juga, sering ada komentar "kalo mau go internasional buat lagu liriknya bahasa Inggris". Sekilas memang ada benarnya, karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Tapi coba kita lihat saudara tua kita, Jepang. Siapa yang gak kenal Utada Hikaru, BoA, Do As Infinity, Hitomi Aida, dkk? Mereka bernyanyi pake bahasa mereka sendiri, dan hasilnya? Bahkan Utada Hikaru dengan 'First Love'nya bisa manggung di San Fransisco. Mengapa kita tidak mencoba mempopulerkan bahasa Indonesia? Siapa tahu karena lagu-lagu dengan lirik bahasa Indonesia jadi hits di Inggris, Amerika, Jepang, dan negara-negara barat lain, bisa jadi suatu saat nanti bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional? Tidak ada yang tidak mungkin bukan?

Kembali lagi pada peristiwa sumpah pemuda... jika karena peristiwa tersebut bisa membuat bangsa Indonesia terpicu untuk merdeka dari penjajahan Belanda, mengapa kita tidak berpikir dengan mendeklarasikan sumpah tersebut di hati kita masing-masing bisa "memerdekakan" bangsa yang sudah merdeka ini terlepas dari penjajah yang kita kenal dengan kebodohan, kemiskinan, korupsi, kriminalitas, kebobrokan moral dan banyak lagi yang lain. Mulailah dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, jika hal itu bisa dilakukan dengan setia bukankah tidak mungkin akhirnya hal-hal besar yang kita lakukan di kemudian hari?

Selamat hari Sumpah Pemuda... Merdeka!

Wednesday, October 21, 2009

"kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan..."


Udah pernah nonton film "The Kingdom"? Bagi yang udah, gimana menurut kalian? Kalo aku, itulah kesimpulan yang bisa aku ambil dari film itu... "kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan..."

Pada awal film diceritakan bagaimana perebutan minyak di Timur Tengah, hingga terjadinya perang saudara sampai campur tangan dari pihak asing. Cerita berlanjut, sekelompok teroris menyerang dan membantai warga negara asing yang tinggal di Arab. Karena tidak terima dengan terbunuhnya salah satu teman mereka, beberapa anggota FBI ingin datang dengan maksud menyelidiki kasus tersebut, tapi pada awalnya salah seorang anggota FBI sudah berkata bahwa akan membunuh (pelaku teror) semua. "Kubilang padanya kita akan membunuh mereka semua".
Dan akhirnya, setelah penggerebekan ke markas teroris tersebut, (dan berakhir juga dengan pembantaian para anggota teroris oleh anggota-anggota FBI) pemimpin gerakan garis keras itu sebelum meninggal berpesan pada cucunya, "Jangan takut pada mereka cucuku, kita akan membunuh mereka semua..."
Intinya balas dendam.

Saya kemudian berpikir, jika Peter Berg mau membuat sekuel dari film The Kingdom pasti ceritanya gak jauh beda. Diawali dengan pembantaian, dan diakhiri pula dengan pembantaian karena rasa balas dendam. Terus sampai kapan akan berakhir?
Akibat serangan 11 September, Amerika membombardir Irak dan Afganistan. Tapi apakah selesai? Tidak! Bahkan disebutkan, korban dari tentara Amerika dan sekutunya akibat perang tersebut melebihi jumlah korban saat peristiwa 11 September terjadi. Apakah sampai disinikah "otak" dari manusia modern? Tiap negara maju, selalu menginvestasikan kekayaan mereka hanya untuk mempercanggih senjata dan memperkuat angkatan perang?

Amsal 16:32 berkata, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."

Orang yang sabar adalah orang yang kuat, ia sanggup menanggung segala sesuatu dan ia tidak pernah merasa disakiti. Dan orang yang bisa menguasai dirinya, adalah orang yang kuat. Karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian. Seorang pahlawan yang merebut kota/negara pasti akan mengorbankan orang, tapi orang yang sabar dan bisa menguasai dirinya lebih hebat dari pahlawan itu karena ia tidak akan mengorbankan siapa-siapa. Rasa ikhlas dan menerima segala sesuatu yang ditimpakan padanya adalah kekuatannya. Napoleon Bonaprte, dalam sebuah pengasingannya, melihat gambar Yesus dan berkata, "aku menaklukkan dunia dengan mengorbankan orang banyak, sedangkan Dia, menaklukkan dunia dengan mengorbankan nyawaNya sendiri".

Akhirnya, semua kembali pada diri kita. Apakah "tampar pipi kiri, beri pipi kanan" berlaku dalam kehidupan kita? Atau malah "mata balas mata, nyawa balas nyawa" yang kita terapkan dalam hidup kita sehari-hari? Pertanyaan klise memang, tapi hanya hati kita masing-masing yang bisa menjawabnya.

Aku Melihat Neraka


AKU MELIHAT NERAKA

Prologue:
Yup, aku baru saja lihat neraka... Aneh memang, orang lain dikasih anugerah melihat surga, aku dikasih ijin lihat neraka siang ini. Tapi, ternyata maksudNya baik, biar aku bisa bagikan yang baru saja aku lihat lewat tulisan ini.

Ternyata pandangan semua orang (temasuk aku) tentang neraka itu salah. Ya setidaknya, itu yang aku mimpiin. Salah besar kalau neraka itu api yang panas, manusia disiksa iblis (yang ada iblis tuh juga disiksa), dll.
Sebenarnya, neraka itu jauh lebih mengerikan dari itu! Gak tau karena pengaruh film Kera Sakti, yang jelas tadi aku melihat neraka tuh tempat yang sepi... sepi banget. Sampai-sampai aku bisa dengar detak jantungku sendiri. Ingat kan film Kera Sakti? Tentang dua orang perempuan yang dihukum ke neraka lapis 17, lapis paling dalam. Di filmnya digambarkan mereka cuma berdua, di tempat yang sempit, gak ada siapa-siapa, cuma kegelapan, sepi...
Di sana juga gak cuma panas, tapi juga dingin. Dan siksaan terbesar ya itu tadi: kesepian. Gak bisa lagi merasakan adanya Tuhan.

Well, gak bisa dipungkiri, dari jaman pra-sejarah, manusia butuh dan sadar akan adanya Sosok yang lebih besar dari manusia, lebih berkuasa daripada manusia. Buktinya dari jaman nenek moyang, manusia menyembah allah-allah yang sesuai mereka yakini. Tambah modern, allah itu berubah menjadi dewa yang berwujud sangar dan ada juga yang baik. Sampai akhirnya manusia menyadari kalo Tuhan itu satu, Allah, yang disebut dan disembah orang dengan berbagai macam cara dan bahasa.

Nah, di neraka itu, manusia ternyata udah gak punya rasa itu lagi. Percaya gak percaya, sebejat-bejatnya orang di dunia, pasti dia masih merasa ada Sosok yang memperhatikannya, melindunginya, dan jadi tempat buat berkeluh kesah. Di neraka, hal itu gak bakal dirasakan, dan itulah hell... neraka sebenarnya.

Contoh paling simpel buat memahami ini: pernah gak merasa sendiri? Merasa udah gak ada lagi orang yang peduli sama hidupmu, kamu merasa hidup sendiri, ngapa-ngapain sendiri, pas lagi butuh teman ngomong gak ada. Kalau di dunia, masih ada Tuhan, kita bisa berdoa. Tapi kalau sudah di neraka, rasa itu udah gak ada. Hadirat Tuhan sudah gak dirasain lagi. Gak bisa lagi mohon ampun, atau berdoa biar dilepaskan dari segala yang jahat. Jadi? Ya sendirian...

Terus yang jadi pertanyaan, enak gak hidup di tengah hutan atau sebuah pulau terpencil tanpa ada satu manusia atau makhluk hidup pun yang ada di situ? Tom Hanks di filmnya "Cast Away", masih beruntung mempunyai Wilson, bola voli yang dia gambarkan sebuah muka dengan darahnya. Jadi, berasa ada yang menemani. Tapi, seberapa banyak manusia yang bisa tahan seperti Tom Hanks di film itu? Di neraka gak ada yang namanya Wilson tadi, yang ada cuma kehampaan, kesunyian dan sepi.
Di film itu juga diperlihatkan, saking gak kuatnya, Tom Hanks sampai berencana bunuh diri. Di neraka, gak ada lagi yang namanya kematian fisik. Mau jedotin kepala sampai berdarah, atau mencekik diri sendiri juga gak bakal mati. Yang ada malah tambah ngerasa sakit. Jangan pikir tahan nafas bisa bikin mati, gak ada orang yang mati karena tahan nafas (udah dibuktikan).

Yang mengerikan, hal ini gak berlangsung 100 atau 1000 tahun, tapi selamanya... kekal. Bisa dibayangkan? Mungkin Tom Hanks setelah syuting film itu, jadi tahu bagaimana rasanya neraka. Atau kita yang sudah nonton film itu, bisa bayangin juga. Gak enak banget kan? Mirip Tom Hanks aja udah gak tahan (mungkin 1 tahun udah stres), padahal neraka itu beratus-ratus kali lipat lebih gak enak daripada suasana di film Cast Away, dan waktunya juga kekal... selamanya!

Terus, aku jadi berpikir, kalo gitu buat apa ya Tuhan nyiptain neraka? Toh, katanya di hatiNya cuma ada manusia, makhluk yang paling dicintaiNya. Sampai Dia mau mati, biar manusia bisa hidup bersama Dia di surga.
Sejujur-jujurnya, neraka gak pernah diciptakan untuk manusia, neraka diciptakan untuk iblis dan para pengikutnya. Nah, yang seterusnya terjadi, manusia jadi pengikut iblis. Manusia lebih suka hidup dalam pengaruh perkataan iblis, jadi pemberontak terhadap perkataan-perkataan Allah, dan lebih nyaman hidup dalam "lindungan" iblis. Jadilah manusia-manusia pengikut iblis.
Sebenarnya Tuhan masih baik. Manusia dikasih kesempatan bertobat selama masih hidup. Tapi yang terjadi, manusia jadi memermainkan kesempatan itu, menyia-nyiakan anugerah buat hidup di surga. Jatuh bangun dalam dosa, mencobai Tuhan dengan berpikir "ah, gak apa-apa aku ngelakuin ini, ntar kan tinggal ngaku dosa, tobat, selesai..."
Masalahnya, iya kalo punya waktu untuk itu, misal habis mencuri, terus digebukin sampai mati, memang sempat ngaku dosa? Sempat bertobat? Toh, waktu hidup manusia gak ada yang tahu. Bahkan satu detik ke depan, apa kita yakin masih diberi kehidupan? Pernah lihat korban gempa? Apa mereka pernah berpikir kalau mereka akan mati pas lagi seminar, pas lagi belajar, pas lagi siap-siap pulang kantor... (gempa di Sumatera Barat). Atau korban kecelakaan, apa mereka akan tahu kalau bakal mati di jalan? Lagi enak-enak dalam mobil, denger musik, tiba-tiba ditabrak truk tangki, dan mati terbakar dalam mobil.

Atau, aku juga berpikir, kenapa Tuhan gak buat semua manusia menjadi mencintai Dia, buat semua hati manusia itu baik, menurut sama perkataanNya. Aku yakin kok, Tuhan itu Mahabisa, Dia sangat bisa untuk melakukan itu. Tapi, yang Tuhan lihat jadinya bukan manusia, tapi robot. Tahu kan robot? Berjalan sesuai program yang dituliskan di memorinya. Misal robot dibuat jadi baik, gak mungkin robot itu jadi jahat. Kecuali, di film I, Robot.

Manusia diberi Tuhan free will (kehendak bebas), bebas mau ngapain aja. Mungkin malaikat juga (kayak di film City of Angels). Jadinya, manusia bebas untuk memilih jalan hidupnya (inilah yang disebut nasib). Tuhan cuma memegang takdir manusia (lahir, mati). Kalo manusia dipenjara, atau kalau salah pilih pasangan hidup, jangan salahkan Tuhan. Itu memang pilihan manusia itu sendiri, Tuhan cuma memberi saran yang terbaik. Cuma lagi-lagi, manusia suka maunya sendiri, suka berencana sendiri. Ada pepatah mengatakan, "manusia berencana, Tuhan tertawa".

Maksud Tuhan juga baik lho manusia dikasih free will, biar manusia bisa hidup bebas. Bebas untuk berbuat, bebas untuk berkreasi, bebas untuk mencintai.... Pernah gak kamu mencintai seseorang karena terpaksa, karena harus (kalau enggak bakal mati). Nyaman gak mencintai dengan cara itu? Nah, maksud Tuhan juga gitu. Manusia dikasih kebebasan untuk mencintaiNya dengan caranya masing-masing. Toh, manusia juga sudah tahu mana yang baik dan yang jahat, sudah bisa membedakan mana yang salah dan yang benar. Jadi, wujud cintanya masing-masing individu juga pasti lain caranya. Dan Tuhan itu suka yang berbeda-beda itu. Makanya, Dia juga menciptakan tiap-tiap manusia dengan keunikan. Meskipun kembar pasti ada bedanya. --Hanya ada satu kamu (Budi, Wati, Dito, Eva, ... sebutin namamu) di dunia ini--. Bingung kan kalo semua manusia itu sama, punya watak yang sama, punya warna kulit yang sama, punya rambut yang sama, punya wajah yang sama (aneh... kayak di film Being John Malkovich).

Baik kan Tuhan kita? Dia kepengin kita semua nanti berkumpul di surga, bukan di neraka. Masing-masing dari kita sudah tahu caranya kan? Cuma memang sulit buat hidup di jalanNya di dunia ini (yang notabene milik iblis). Tapi sehebat-hebatnya iblis, Tuhan Allah kita tetap lebih hebat. Dia juga memberikan kita roh yang lebi besar daripada semua roh yang ada di dunia ini.

Toh, berapa lama sih hidup di bumi? Ato mau syuting film Cast Away 2 yang gak ada ending-nya setelah pergi meninggalkan dunia ini? That's your choice. Itu pilihan hidupmu.

Tuesday, October 20, 2009

...Cinta Menurut Hollywood...


I love you without knowing how, why, or even from where...
(Patch Adams)

A life without love, is no life at all?
(EVER AFTER: A Cinderella Story)

You cannot find true love where it does not truly exist
and you cannot hide it where it truly does
(Kissing a Fool)

Love won't obey our expectations,
it's mystery is pure and absolute
(Bridges of Madison County)

The only feeling of real loss is when you love someone
more than you love your self
(Good Will Hunting)

The only wrong thing would be
to deny what your heart truly feels
(The Mask of Zorro)

You'll always know when the right person walks into your life
if he's the right man for you,
you just can't let him slip on by.
(The Butcher's Wife)

Love actually is all round... No matter what, how, or where.
That's just happen like that.
(Love Actually)

When you love someone,
and you love them with your heart,
it never disappears
when you're apart.
And when you love someone
and you've done all you can do,
you set them free,
and if that love was true...
When you love someone
it will all come back to you
(Forget Paris)

Depend On

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."
"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey.
"Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar & mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi. Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...

Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

***Start the day with smile and have a good day, don't forget to pray before u start ur day***

(By Stephen Covey)

Monday, October 19, 2009

Sesuatu Yang Kadang Terlewatkan

Case:

Istri sedang memasak di dapur. Suami yang sedang disampingnya terus berceloteh tanpa hentinya: Pelan dikit. Awas! Api terlalu besar. Cepat balikkan ikannya. Cepat diangkat, minyaknya terlalu banyak! Tahunya diiris tipis. Aduh, pancinya miring!
Istri terlepas bicara : Diam kau! Aku mengerti cara memasak.
Suami dengan tenang menjawab: Tentu engkau mengerti, istriku.. Aku hanya ingin engkau tahu, bila aku mengemudi, bagaimana perasaanku saat engkau bercuap-cuap terus disamping.

=> Tidaklah susah belajar memahami orang lain,asalkan engkau bersedia dengan sungguh-sungguhberdiri pada posisi dan sudut pandang orang lain untuk memandang suatu masalah.

_______________________________________________
Case :

Ayah dan anak melewati depan hotel bintang lima, melihat sebuah mobil sedan import yang sangat mewah. Anak dengan sinis berkata pada ayahnya: orang yang punya mobil begini pasti otak udang.
Ayahnya dengan santai menjawab: orang yang berkata demikian, pasti kantongnya kosong, tak berduit.

=> Cara pandangmu terhadap suatu masalah, apakah juga merupakan refleksi dari sikap hatimu yang sebenarnya?

_______________________________________________
Case :

Selesai makan malam, ibu dan anaknya, Wati, sedang mencuci piring, ayah dan anak lelakinya, Budi, nonton tv di ruang tamu. Tiba-tiba dari dapur terdengar suara piring pecah, sejenak menjadi sunyi. Budi berkata sambil memandang ayah: Pasti ibu yang pecahkan. Ayah: Darimana kau tahu? Budi: Ia tidak marah-marah.

=> Kita terbiasa membuat standar yang berbeda untuk diri sendiri dan orang lain, yaitu ketat terhadap orang lain dan longgar terhadap diri sendiri.

_______________________________________________
Case :

Ada dua rombongan turis Taiwan datang ke sebuah pulau di Jepang, kondisi jalan sangat buruk, lubang dimana-mana. Salah seorang guide meminta maaf, dengan mengatakan jalanan ini seperti orang bopeng saja. Sedangkan guide yang lain dengan puitis berkata kepada para turis: Ibu dan Bapak sekalian, jalan yang kita telusuri saat ini adalah jalan lesung pipi yang terkenal.

=> Kondisi yang sama, namun pola pikir yang berbeda menimbulkan sikap yang berbeda pula. Sungguh ajaib pola pikir itu, apa yang hendak kau pikirkan, haknya ada padamu
______________________________________________
Case :

Murid SD kelas 3 saat menuliskan cita-citanya, menyatakan kelak akan menjadi badut.
Guru Asia akan menegur: Tak punya cita-cita mulia, sungguh tak dapat diajar.
Guru dari Barat berkata: Semoga engkau membawa senyuman bagi seluruh muka bumi.

=> Kita yang lebih tua (dituakan), tidak hanya lebih mudah menuntut daripada memberi semangat, malah dengan picik membatasi makna dari suatu keberhasilan.
_______________________________________________
Case :

Ada seorang tante di dalam toko perhiasan. Melihat 2 buah gelang yang sama persis modelnya, yang satu dihargai $550, sedangkan yang satu lagi hanya $250. Dengan sangat senang, segera dibelinya gelang dengan harga $250, dengan penuh keberhasilan keluar dari toko itu.
Belum keluar dari pintu, terdengar pegawai toko berkata kepada rekannya: Benarkan? Jurus ini manjur.

=> Cobaan serasa umpan, dapat dengan mudahmenampakan ketamakan manusia pada umumnya, yangseringkali merupakan awal mulainya suatu kerugianakibat tertipu.
____________________________________________
Case :

Pengemis: dapatkah memberi aku $10?
Orang yang lewat: Aku hanya mempunya $8.
Pengemis: Jika demikian maka engkau berhutang padaku $2.

=> Kebanyakan orang selalu menganggap Tuhan berhutang padanya, selalu merasa Tuhan memberi kurang banyak, kurang baik, KETAMAKANNYA TELAH MENUTUPI HATI YANG BERSYUKUR.

________________________________________________
Case :

Dalam sebuah museum, seorang istri dengan tak sabar berkata pada suaminya : Aku bilang mengapa engkau berjalan begitu lambat. Ternyata engkau selalu berhenti untuk melihat barang-barang ini.

=> Ada orang yang hanya tahu berlari dalam jalan kehidupannya, akhirnya kehilangan kesempatan menikmati pemandangan indah di kedua sisinya.

Keputusan DepNaKer (update terbaru)


K E P U T U S A N
DIREKTORAT JENDRAL DEPARTEMEN TENAGA KERJA
REPUBLIK LAINNYA
KEP. NO. 007/I-07/J/K



T E N T A N G



TATA TERTIB KERJA PERUSAHAAN
(BERLAKU SEGERA PER 1 AGUSTUS 2009)





PAKAIAN KERJA
Anda disarankan berpakaian sesuai gaji yang anda terima. Bila kami melihat anda berpakaian mewah, membawa tas Perancis seharga 2 juta atau sepatu Italia senilai 3 juta, maka kami anggap anda hidup berkecukupan dengan gaji anda dan karenanya tidak akan ada kenaikan gaji sampai anda terlihat melarat lagi.

IJIN SAKIT
Kami tidak menerima lagi surat keterangan sakit dari dokter sebagai bukti bahwa anda sakit. Kalau anda mampu mengunjungi dokter, kami nilai anda juga mampu bekerja.

TINDAKAN OPERASI
Tindakan operasi sekarang dilarang! Selama anda menjadi karyawan di sini, anda harus tetap memiliki seluruh organ tubuh anda. Jangan sampai ada organ tubuh anda yang diambil dalam tindakan operasi. Dulu kami merekrut anda dengan organ-organ tubuh yang lengkap. Mengurangi jumlah organ tubuh kami nilai sebagai pelanggaran perjanjian kerja.

PERSELINGKUHAN DI KANTOR
Hanya boleh di tempat yang telah ditentukan yaitu di gudang belakang, ruang generator, tempat foto copy, WC (lihat peraturan mengenai WC) atau di dalam lift, yang semuanya telah dipasang kamera monitor dan alat perekam video. Anda berdua/bertiga/dst harus menggunakan kondom atau alat pencegah kehamilan & penyakit!

HARI BEBAS
Semua karyawan berhak mendapatkan 52 hari bebas kerja setiap tahunnya, yaitu pada hari Minggu!

HAK CUTI
Semua karyawan diberikan masa cuti pada waktu yang bersamaan setiap tahunnya sebagai berikut : 1 Januari, 17 Agustus dan 25 Desember.

KARYAWAN MENINGGAL DUNIA
Bila yang meninggal adalah karyawan yang bersangkutan, harus dengan pemberitahuan 2 minggu sebelumnya karena anda harus men-train karyawan pengganti anda.

PENGGUNAAN WC KANTOR
Terlampau banyak waktu dibuang di WC! Mulai saat ini, kami akan mengatur jadwal ke WC bagi karyawan sesuai urutan alfabet nama, contoh : karyawan dengan awal nama "A" boleh ke WC jam 8 sampai jam 8.20. Karyawan dengan awal nama "B" dari jam 8.20 sampai 8.40, dst. Bila anda tidak sempat ke WC dalam jadwal tersebut, anda harus menunggu sampai keesokan harinya. Dalam kasus emergency, karyawan boleh menukar jadwal WC dengan karyawan lain. Supervisor dari kedua karyawan tersebut harus memberi ijin tertulis sebelumnya.

JAM MAKAN SIANG
- karyawan yang kurus mendapatkan istirahat makan selama 1 jam, karena mereka perlu makan lebih banyak supaya kelihatan sehat!
- karyawan yang berukuran "normal" mendapat jam istirahat makan siang selama 30 menit agar mendapatkan pola makan yang tidak berlebihan untuk mempertahankan bentuk tubuhnya. - karyawan yang gendut, mendapat waktu istirahat 5 menit karena mereka cuma butuh minum VEGETA dan pil diet.

Terima kasih atas kesetiaan anda pada perusahaan tempat anda bekerja.

Bedanya karir dan pekerjaan


Apa bedanya karir dan pekerjaan? Pernah berpikir seperti itu? I think about it this day...
Cuma mau share aja sama yang ada di pikiranku (what's on my mind). Kalo nulis status di facebook 'what's on my mind' kebanyakan, gak cukup. Status di facebook punya maksimal karakter (batas nulis huruf/simbol/dsb), pikiranku gak cukup di"tuangkan" di beberapa karakter.
Ok, kembali ke pikiranku sore ini... apa bedanya karir dan pekerjaan? Carrier and job? Karir itu sesuatu yang menyenangkan, dan pekerjaan adalah sesuatu yang kadang membosankan, kadang menyebalkan, kadang melelahkan, bahkan kadang menyakitkan. Tanya kenapa?

Pernah denger orang bilang "gue benci ni kerjaan" ato "kerjaan gue bosenin banget" ato "aku benci banget sama yang aku kerjain". Seringnya "i hate my job", jarang (aku sendiri gak pernah denger) orang bilang "i hate my carrier". Bener gak?
Jadi, kalau anda mencintai apa yang sedang anda kerjakan, tak peduli berapa pun yang anda dapat (uang/materi) dari pekerjaan itu (bahkan tidak mendapat apapun selain ucapan terima kasih), berarti anda sedang mengerjakan karir anda. Tapi, jika anda mulai berpikir "buat apa gue susah-susah ngerjain ini, toh hasilnya gak value (sesuai) buat hidup gue", itu artinya anda sedang mengerjakan pekerjaan anda. I'll do it for living, that's it... that's your job.
Ngerti kan?

Dulu, aku pernah denger orang sukses (lupa siapa namanya) bilang "cintai pekerjaan anda, tak peduli berapa banyak yang anda dapatkan, maka anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan". Percaya? Jujur, waktu itu saya juga gak percaya. Tapi setelah saya bepikir hari ini, hal itu ada benarnya.
Contoh, anda melakukan sesuatu pekerjaan, tapi anda selalu mengeluh tentang itu, anda 'menghabiskan' pikiran anda untuk keluhan-keluhan yang selalu anda pikirkan, berapa banyak pikiran yang anda sita untuk selalu mencari alasan ini dan itu untuk tidak menyukai pekerjaan anda? Padahal, dengan pikiran yang anda relokasikan untuk keluhan anda, bisa digunakan untuk membuat 'bagaimana perkerjaanku menjadi lebih baik'. Itu kenapa orang yang bekerja, suka melihat jam tangannya atau jam dinding tempat dia bekerja, untuk mengetahui sudah berapa lama ia habiskan hidupnya untuk "sesuatu yang tidak menyenangkan ini". Bener kan? Sesuatu yang menyenangkan akan anda lakukan tanpa melihat berapa banyak atau berapa lama anda dengannya... dengan hal yang sedang anda kerjakan. Misal, anda merasa senang saat belanja, jalan-jalan ke shopping center, apa yang anda katakan? "Aduh... gak kerasa ya udah 3 jam gue disini, padahal masih banyak toko yang belum gue liat." Atau buat yang suka maen game, "gila coy, udah subuh! Udah 8 jam kita disini." Itulah kenapa game center billingnya kebanyakan di'sembunyikan', biar orang lupa waktu. Dan semua tempat yang "menyenangkan" biasanya tidak memasang jam dinding. Kasino, tempat dugem, mal... (ada mal yang pasang jam gede di tengah-tengah bangunan?).

Beda dengan saat anda mengerjakan karir anda (pekerjaan yang dengan senang hati anda lakukan). Bahkan kata-kata yang terucapkan dari mulut anda, kurang lebih sama seperti kata-kata orang yang menghabiskan waktu menyenangkan mereka. "Buset, udah sore aja... padahal masih banyak yang belum gue kerjain" (bukan berarti dari tadi dia gak ngapa2in). Tapi, banyak juga orang yang seperti ini disebut 'workaholic' atau gila kerja. Tiap sisi pasti ada negatifnya kan?
Dalam pekerjaan, gak ada "kenaikan" pangkat atau bahasa kerennya : promosi. Kenapa? Karena bi(a)sanya orang yang bekerja ya gitu-gitu aja, jarang melakukan sesuatu inisiatif tindakan atau melakukan inovasi baru. Sedang dalam berkarir, biasanya orang akan menemukan hal-hal baru dalam pekerjaannya yang dirasa kurang baik, dia akan selalu berpikir "bagaimana membuat ini menjadi lebih baik". Hasilnya? Orang-orang yang berkarir akan mendapat hidup yang lebih baik. Disamping dia merasa tidak pernah terbebani dengan apa yang dikerjakannya, dia juga lebih bisa melakukan lebih banyak hal dengan pekerjaannya.

Pikirkan ini, "seorang tukang bersih-bersih dapur restoran, sekarang menjadi seorang pemilik food courts ternama... yang dia lakukan hanya selalu memperhatikan koki memasak, bagaimana pelayan menghidangkan makanan, dan tetap berpikir bagaimana membuat dapurnya tetap bersih. Karena ia merasa ITU DAPURNYA, bukan milik yang punya restoran. Jadi, dia merawatnya seperti miliknya. Lama-lama dia diangkat menjadi pelayan, karena kerjaannya sebagai tukang bersih-bersih memuaskan pemilik restoran tersebut. Sebagai pelayan, dia selalu melayani pelanggannya bagaikan tamu-tamunya, bukan sebagai orang yang ingin makan di tempat itu. Akhirnya, suatu hari datang seorang kaya yang suka dengan pelayanannya. Dan orang kaya itu memberinya kepercayaan untuk mengelola restorannya. Dengan pengalamannya, hasil dari mengamati hal-hal yang terjadi di tempat kerjanya, dan lagi... dia menganggap restoran itu miliknya, dia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk tempat itu. Hingga saatnya dia mempunyai cukup modal dan pengalaman, dia mencoba mendirikan restorannya sendiri. Dan dia masih melakukan hal yang sama (sudah menjadi kebiasaan). Hingga akhirnya dia bisa membuat restoran-restoran lain di banyak tempat, dengan orang-orang kepercayaan yang dia rekrut dengan memperhatikan orang-orang yang bekerja di restoran yang dia kunjungi (hal yang sama dengan yang terjadi padanya dulu)."

Jadi, apa yang sedang anda lakukan sekarang? Mengerjakan pekerjaan anda atau melakukan karir anda?

Thursday, October 15, 2009

bunuh diri?

Bunuh diri adalah pemecahan permanen untuk suatu masalah yang bersifat sementara.

Banyak orang berani mati, tapi sedikit orang berani hidup saat menghadapi tantangan.

So what?

Monday, October 12, 2009

Quote Pagi Ini (GF!)

Seburuk apapun harimu, gak akan terlalu buruk sehingga kamu merasa di luar jangkauan anugerah Tuhan.

Sebaik apapun harimu, gak akan terlalu baik sehingga kamu merasa gak membutuhkan anugerah Tuhan.

Thursday, October 8, 2009

Poem about African Kid

This poem was nominated by UN as the best poem of 2006. Written by an African Kid

When I born, I black..
When I grow up, I black..
When I go in Sun, I black..
When I scared, I black..
When I sick, I black..
And when I die, I still black...

And you white fellow..
When you born, you pink..
When you grow up, you white..
When you go in sun, you red..
When you cold, you blue..
When you scared, you yellow..
When you sick, you green..
And when you die, you gray...

And you calling me coloured?

Monday, October 5, 2009

Saya Patahkan Kakinya


Cambukkan Allah memang menyakitkan, namun menyembuhkan. -Liem Hwa Yong-

Seorang wanita sedang menikmati udara musim panas di Swiss dengan berjalan-jalan. Ketika mendaki sebuah lereng gunung, dia tiba di rumah seorang gembala. Dia melihat seorang gembala yang sedang duduk dikelilingi ternak-ternaknya. Di pangkuan gembala itu, terbaring seekor domba yang kakinya patah. Dengan perasaan penuh simpati, wanita itu bertanya, "apa yang terjadi dengan domba itu?"
Dengan wajah penuh arti, gembala itu menjawab, "saya telah patahkan kakinya". Wajah wanita itu tiba-tiba berubah menjadi penuh kengerian dan rasa sakit.

Karena melihat perubahan itu, sang gembala lalu dengan cepat berkata, "Bu, dari semua domba saya, domba inilah yang paling bandel. Dia tidak pernah mematuhi saya. Dia tidak mau mengikuti arah yang saya tunjukkan. Dia suka ngelayap pergi ke tempat-tempat curam di tebing yang terjal dan sering membahayakan dirinya sendiri. Tidak hanya itu, dia juga membuat domba-domba saya yang lain berserakkan. Saya sudah berpengalaman menangani domba nakal seperti ini. Jadi, saya kemudian mematahkan kakinya. Hari pertama saya mendekatinya untuk memberi makan, dia mencoba menggigit tangan saya. Saya biarkan selama dua hari. Dan sekarang, dia tak hanya mau memakan makanan yang saya berikan, tetapi juga menjilati tangan saya dan menunjukkan sikap penyerahan bahkan kasih sayang. Dan sekarang, saya yakin, jika domba ini sudah sehat, dia akan menjadi domba paling teladan dalam kumpulan ternak saya. Tidak ada domba lain yang lebih cepat mendengar suara saya. Tidak ada domba lain yang mengikuti saya begitu dekat selain dia."

"...karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak." (Ibrani 12:6)