Thursday, December 9, 2010

Tidaaak!

"Kita tidak bisa berdialog, bertukar pikiran, atau mendengarkan ... jika sebenarnya salah satu diantara kita tidak berpikir."
[Goenawan Mohamad]

********/*******

Suatu hari di sebuah restoran:

"Kamu marah ya sama aku?"
"Enggak."
"Yang bener? Kamu lagi marah kan sama aku?"
"Enggak."
"Ah, kamu emang marah sama aku."

Lalu perempuan itu meninggikan suaranya: "aku bakal marah sama kamu kalau kamu tanya gitu terus ke aku."

Dan laki-laki di sampingnya berkata: "tuh kan marah..."

********/*******

Hari yang sama, di tempat yang berbeda. Di sebuah klinik konsultasi psikolog.

"Kamu sakit hati sama pacarmu?"
"Enggak."
"Yakin? Kamu gak sakit hati sama pacarmu?"
"Enggak, dok."
"Tapi sepertinya kamu sedang sakit hati terhadap pacarmu."

Lalu perempuan itu berdiri dan berkata: "dok, kalau Anda tetap menanyakan itu terus kepada saya... iya, saya akan sakit hati kepada pacar saya."

Psikolog itu lalu melepas kacamatanya dan meletakkannya di atas meja, kemudian tersenyum pada perempuan yang ada di hadapannya , "benar kan dugaan saya? Anda sedang sakit hati terhadap pacar Anda."

********/*******


Memang, dalamnya lautan bisa diketahui. Tetapi dalamnya hati manusia tidak ada yang tahu.

Jadi, bagaimana untuk mengatakan "tidak", jika memang benar-benar "tidak"? Juga bagaimana untuk mengatakan "bukan", jika memang benar-benar "bukan"?


PS. Catatan ini untuk seseorang di luar sana yang tidak lebih baik setelah melakukan terapi psikologis :)

No comments:

Post a Comment