Thursday, July 9, 2015

42

Pertama-tama, seharusnya kamu menuliskan ini semua di angka 24.

Natallia Widagdo, Victor Hasiholan, Kwartanto Tricahyo
Kenapa dinamakan ulang tahun? Bukankah tahun tak pernah berulang? Jadi bagaimana kalau kita sepakati saja bahwa mulai hari ini ucapkanlah: "Selamat tahun baru untuk usiamu."

Lalu mengapa ritual tahun baru untuk sebuah usia hampir selalu diperingati saat detik jarum jam melewati angka 12 di malam hari? Padahal mungkin saja ia pertama kali bernafas di dunia ini sekitar pukul 7 malam dan berarti masih ada waktu 19 jam sebelum usianya genap berubah.

Juga pertanyaan itu: siapa yang pertama kali mengucapkan selamat atas bertambahnya usiamu. Mengapa hal ini menjadi begitu penting sehingga seorang Dewi Lestari memohon pada sang waktu agar berhenti sejenak dulu. Bukankah SMS dan email yang dibuat otomatis oleh para kolega dan rekan bisnismu, akan selalu mengalahkan semua makhluk bernyawa untuk mengucapkan selamat dengan tulus?

Dan mengapa hari kelahiran menjadi begitu penting bagi manusia? Apakah semut ingat kapan ia menetas dari telurnya? Apakah pohon leci mencatat kapan ia mulai berkecambah saat menjadi biji? Apakah gunung benar-benar tahu kapan ia pertama kali terbentuk di atas muka bumi?

Terus pentingkah merayakan tahun baru untuk sebuah usia? Padahal ini berarti merayakan berkurangnya usiamu di dunia. "Merayakan kehidupan dan beryukur atasnya pada Tuhan" mungkin terdengar sebagai alasan yang paling masuk akal kenapa teman-temanmu meminta traktiran makan. Seremonial dengan makan mengingatkan salah satu kebutuhan untuk tetap bertahan pada roda kehidupan. Tapi bisakah kita menggantinya dengan ritual lainnya? Misalnya... kebut-kebutan di jalanan, untuk merasakan bagaimana bernilainya sebuah kehidupan.

Masih banyak hal yang bisa ditanyakan. Dan akan ada banyak pilihan-pilihan jawaban di angka dua puluh delapan. Untuk sudut pandang kebanyakan orang, usia 28 memang belum cukup matang. Tetapi bagi sebagian kecil manusia yang selalu berpikir bagaimana mengefisienkan waktu hidupnya dan mau membayar jutaan rupiah untuk sebuah riset mengenai cara menghemat 3 detik di antrian McDonald's, usia 28 sudah terlalu matang dan harus segera diangkat untuk memulai babak baru kehidupan.

What next? Apa selanjutnya? Inilah pertanyaan yang harusnya juga dipikirkan saat usiamu hampir berada di kepala tiga... hampir senja.
Tetapi... vonis itu juga bisa jadi diucapkan terlalu pagi.

"Because if no one comes from the future to stop you from doing it, then how bad of a decision can it really be?" Happy birthday to me.

Bumi, 080715.

*42: jawaban untuk semua misteri dan pertanyaan di alam semesta

No comments:

Post a Comment