Tuesday, May 13, 2014

Mempromosikan Iblis

Berikut adalah cerita rakyat Naples (Italia) dan diterjemahkan sesuai kondisi negara tempat tinggal penerjemahnya. Judul asli: "Anak Muda dan Sang Iblis".

"Kamu tahu tidak, gubernur itu bisa terus-terusan menjabat hingga membuat dinasti keluarga, karena mengikat perjanjian dengan setan." Kata seorang caleg kepada anak muda di sebuah warung makan. Anak muda ini heran.

Beberapa hari kemudian anak muda ini mendengar percakapan di pasar, "Loe tahu gak? Tokonya si A Fui bisa laris karena dia rutin bawa sesaji ke gunung Kawi." Kata seorang buruh kepada rekan-rekannya. Anak muda itu menjadi penasaran.

Hari berganti bulan, anak muda ini melihat seorang ibu penjual gado-gado menunjuk-nunjuk seorang pria tampan yang baru saja lewat di depan warungnya, "Tuh lihat, gak cuma cewek yang pasang susuk. Cowok itu juga. Kan aye tahu aslinya pegimane."

Setelah kejadian itu, anak muda tersebut mulai berusaha mencari sang iblis. Dan ternyata iblis tak pernah susah untuk ditemui.

Setelah bertemu dan duduk bersama di bangku tua, anak muda ini berkata: "Saya ingin menanyakan ini padamu: apakah benar kamu bisa membuat manusia menjadi berkuasa, tampan dan sangat kaya?"

Sang iblis tersenyum licik, "Ah, itu kan hanya ucapan mereka yang sedang mempromosikan diriku."

********/*******

Terkadang beberapa orang tanpa sadar menjadi "buzzer" kekuatan iblis, di tengah-tengah orang banyak yang tidak berani menjadi "buzzer" kuasa Tuhan. Sering banyak orang dibuat takjub dengan kebolehan iblis yang dipertontonkan oleh para pengikutnya, alih-alih kagum dengan mujizat yang Tuhan tunjukkan pada orang-orang di sekitar mereka. Tidak sesekali ketakutan pada kuasa iblis menghinggapi orang-orang percaya, sehingga membuat mereka lupa pada kuasa Tuhan yang memiliki bumi dan segala isinya, serta dunia yang diam di dalamnya.

Cerita tadi saya dapatkan beberapa hari lalu. Lalu saya teringat pada topik di persekutuan KDM GKI Gejayan saat membicarakan tentang integritas. Kami saat itu membahas ayat Amsal 3:16, "Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan."
Lalu saya sekarang berpikir: kalau semuanya itu (kekayaan, kesehatan -umur panjang-, kehormatan) adalah milik Tuhan, mengapa masih percaya pada promosi pengikut setan?
Akhir cerita, saya ingat sebuah cuplikan dialog film (saya lupa judulnya apa) : "Seburuk apa pun kondisinya atau sedalam apa pun terpuruknya orang benar (seperti dia), paling tidak Tuhan tetap berada di pihaknya."




Lebih suka jadi pengikut Decepticon?

No comments:

Post a Comment