Wednesday, October 21, 2009

"kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan..."


Udah pernah nonton film "The Kingdom"? Bagi yang udah, gimana menurut kalian? Kalo aku, itulah kesimpulan yang bisa aku ambil dari film itu... "kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan..."

Pada awal film diceritakan bagaimana perebutan minyak di Timur Tengah, hingga terjadinya perang saudara sampai campur tangan dari pihak asing. Cerita berlanjut, sekelompok teroris menyerang dan membantai warga negara asing yang tinggal di Arab. Karena tidak terima dengan terbunuhnya salah satu teman mereka, beberapa anggota FBI ingin datang dengan maksud menyelidiki kasus tersebut, tapi pada awalnya salah seorang anggota FBI sudah berkata bahwa akan membunuh (pelaku teror) semua. "Kubilang padanya kita akan membunuh mereka semua".
Dan akhirnya, setelah penggerebekan ke markas teroris tersebut, (dan berakhir juga dengan pembantaian para anggota teroris oleh anggota-anggota FBI) pemimpin gerakan garis keras itu sebelum meninggal berpesan pada cucunya, "Jangan takut pada mereka cucuku, kita akan membunuh mereka semua..."
Intinya balas dendam.

Saya kemudian berpikir, jika Peter Berg mau membuat sekuel dari film The Kingdom pasti ceritanya gak jauh beda. Diawali dengan pembantaian, dan diakhiri pula dengan pembantaian karena rasa balas dendam. Terus sampai kapan akan berakhir?
Akibat serangan 11 September, Amerika membombardir Irak dan Afganistan. Tapi apakah selesai? Tidak! Bahkan disebutkan, korban dari tentara Amerika dan sekutunya akibat perang tersebut melebihi jumlah korban saat peristiwa 11 September terjadi. Apakah sampai disinikah "otak" dari manusia modern? Tiap negara maju, selalu menginvestasikan kekayaan mereka hanya untuk mempercanggih senjata dan memperkuat angkatan perang?

Amsal 16:32 berkata, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."

Orang yang sabar adalah orang yang kuat, ia sanggup menanggung segala sesuatu dan ia tidak pernah merasa disakiti. Dan orang yang bisa menguasai dirinya, adalah orang yang kuat. Karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian. Seorang pahlawan yang merebut kota/negara pasti akan mengorbankan orang, tapi orang yang sabar dan bisa menguasai dirinya lebih hebat dari pahlawan itu karena ia tidak akan mengorbankan siapa-siapa. Rasa ikhlas dan menerima segala sesuatu yang ditimpakan padanya adalah kekuatannya. Napoleon Bonaprte, dalam sebuah pengasingannya, melihat gambar Yesus dan berkata, "aku menaklukkan dunia dengan mengorbankan orang banyak, sedangkan Dia, menaklukkan dunia dengan mengorbankan nyawaNya sendiri".

Akhirnya, semua kembali pada diri kita. Apakah "tampar pipi kiri, beri pipi kanan" berlaku dalam kehidupan kita? Atau malah "mata balas mata, nyawa balas nyawa" yang kita terapkan dalam hidup kita sehari-hari? Pertanyaan klise memang, tapi hanya hati kita masing-masing yang bisa menjawabnya.

No comments:

Post a Comment