Wednesday, June 9, 2010

Tuliskanlah...!

Think is not enough.
Talk is not enough too.
So, write it all.

(Victor Hasiholan)

********/*******

Sering, pikiran saya hanya dipenuhi oleh rangkaian kata. Istilah saya, "drown in seaword". Tenggelam dalam lautan kata, tanpa pernah bisa mengungkapkannya. Hingga akhirnya pemikiran-pemikiran saya menguap begitu saja, tanpa pernah diketahui oleh siapa-siapa.

Tidak jarang juga, ketika pikiran saya penuh dengan hal-hal yang membuat saya resah, akhirnya saya bercerita kepada teman saya melalui telepon atau bertatap muka langsung. Tapi, pikiran-pikiran saya hanya terdengar di ruangan itu saja, dan mungkin akan dilupakan keesokan harinya. Tidak ada jejak yang tertinggal. Karena saya tidak mendokumentasikannya, menuliskan apa yang pernah terjadi dan apa yang menjadi solusi.

Jadi, tuliskanlah apa yang pernah menjadi pemikiran kita. Sebagai bukti hitam diatas putih masa-masa kehidupan yang pernah kita lewati. Mungkin akan berguna di suatu hari nanti, jika akhirnya kita tua dan lupa akan esensi hidup ini. Atau sebagai solusi jika seandainya anak-anak atau cucu-cucu kita bertanya hal yang sama, seperti yang pernah kita tanyakan sebelumnya kepada kehidupan. Paling tidak kita pernah merekam jejak kita, merekam apa yang pernah menjadi pikiran kita, merekam apa yang pernah kita lakukan.


Seperti gelas yang penuh oleh air, ibaratnya otak kita yang penuh dengan persoalan dan kenangan. Jika isinya tidak dibagikan, maka selamanya gelas (baca: otak) itu hanya terisi oleh "air" yang sama, hal yang sama, berisi ide-ide yang sama, sehingga kita akhirnya tidak bisa menerima "air" yang baru, hal-hal baru yang membuat hidup kita jadi lebih baik. Selalu berpikir kuno dan ketinggalan jaman, karena hal-hal baru di kehidupan, tidak bisa lagi masuk ke dalam gelas (baca: otak) kita.
(Mirip filosofi memberi dan menerima)

Jadi, tunggu apa lagi? Tuliskanlah itu semua, apa yang ada di pikiran kita, sekarang. Jangan pedulikan berapa baris yang akan tertulis, jangan pedulikan padanan kata yang akan tercipta, jangan pedulikan berapa banyak yang akan membacanya, dan jangan pedulikan penilaian orang terhadap tulisan kita. Karena itu pikiran kita.

Jika tulisan kita dikritisi oleh orang, bukankah itu berarti ada yang peduli pada kita? Sehingga kita dapat menjadi orang yang lebih baik lagi, dengan pemikiran-pemikiran yang terus diperbaharui. Ambil enaknya aja ;)

Selamat menulis!



PS. Dengan menulis, sedikit banyak kita ikut memberi warna pada dunia. Karena tiap orang itu unik dan punya imajinasi yang spesifik.

No comments:

Post a Comment