Friday, June 25, 2010

You Want to Change The World?

Dulu saya pernah berpikir, cara untuk mengubah dunia adalah dengan menjadi seseorang yang berpengaruh. Seperti presiden Amerika Serikat, sekjen PBB, atau direktur bank dunia. Tapi ternyata untuk mengubah dunia tidak memerlukan lobi-lobi politik, menjilat anggota dewan, mengekor kemanapun seseorang yang penting, atau hal-hal picik seperti yang dipikirkan orang-orang tengik yang hanya menginginkan kekuasaan. Untuk mengubah dunia, hanya butuh hal yang sederhana, yaitu pulpen dan kertas. Di jaman modern, bisa berupa seperangkat komputer dan printer. Ditambah sebuah ide yang unik, menarik, dan selalu mengejutkan.

Ya, untuk mengubah dunia hanya diperlukan kesepuluh jari untuk mengetik, dan sebuah komputer untuk menemani. Atau sepucuk pena dan berlembar-lembar kertas. Untuk mengubah dunia, cukup dengan menjadi seorang penulis.


Tidak percaya?

Baiklah.

Apakah kebanyakan orang di dunia ini tahu siapa presiden Amerika Serikat ke 13? Apa saja kebijakan-kebijakan politiknya? Ada yang tahu apa saja yang pernah dibuatnya? Saya rasa mantan presiden hanya akan menjadi sebuah sejarah saja di sebuah peradaban umat manusia.

Apakah sebagian besar penduduk dunia tahu siapa sekjen PBB kedua? Darimana dia berasal? Apakah ada yang tahu apa saja keputusan-keputusan yang telah diambilnya? Sama seperti presiden, sekjen PBB hanya sebuah jabatan politik saja, namanya hanya terdapat di dalam buku sejarah dunia.

Ada yang tahu siapa direktur bank dunia? Dimana dia tinggal? Ada yang tahu apa saja yang telah dilakukannya untuk mempengaruhi milyaran manusia? Sama seperti presiden dan sekjen PBB, direktur bank dunia hanyalah seorang yang mempunyai kedudukan penting, tapi pengaruhnya terhadap kehidupan dan gaya hidup orang banyak hanya sejenak.

Ada yang tidak tahu Shakespeare? Ada yang tidak tahu Sir Arthur Conan Doyle? Ada yang tidak tahu Dan Brown? Ada yang tidak tahu Agatha Christie? Ada yang tidak tahu Paulo Coelho?

Tulisan-tulisan mereka, menyerap ke dalam pikiran, hati, dan alam bawah sadar di dunia. Hingga tanpa sadar, tokoh-tokoh khayalan mereka sering menjadi inspirasi kehidupan jutaan bahkan milyaran manusia. Romeo dan Julliet wanna be, Sherlock Holmes dan Dr. Watson wanna be, Hercule Poirot wanna be, dan seterusnya.

Tidak hanya mereka, ratusan penulis lainnya yang dikenal lewat buku-bukunya, lewat film yang diadaptasi dari buku ciptaannya, atau penulis naskah film yang menginspirasi jutaan orang, dan penulis cerita atau dongeng masa kecil yang tetap hidup selama ratusan generasi; bukankah mereka lah yang sesungguhnya telah mengubah dunia dengan pemikiran, imajinasi, dan impian yang mereka cetak di hitam diatas putih?

Jika tidak ada penulis, maka kehidupan akan berjalan statis. Begitu-begitu saja, dari abad ke abad. Beda dengan jabatan politis, yang hanya akan diingat sebatas belum ada kebijakan politis baru lainnya.

Para politisi boleh saja mengubah dunia dengan peraturan-peraturan yang mereka buat dan terapkan. Tapi para politisi tidak bisa memiliki hati jutaan orang karena mereka tidak bisa masuk sampai ke dalamnya, kemudian mempengaruhinya. Jika tidak ada yang menuliskan kehidupan George Washington, Abraham Lincoln, Butros-Butros Ghali, dan ratusan pemimpin dunia lainnya, saya rasa nama mereka tidak akan dikenang sepanjang masa.

Menjadi penulis bisa mengubah dunia. Karena dengan menulis, mereka bisa mempengaruhi pikiran dan alam bawah sadar pembacanya. Jika ingin dunia lebih baik, satukanlah semua penulis di dunia, dan mulailah menulis hal-hal yang baik saja. Jika ingin dunia kacau balau, satukanlah semua penulis di dunia, dan mulailah menulis tentang peperangan dan perselisihan. Jika ingin dunia menjadi damai, satukanlah semua penulis di dunia, dan mulailah menulis tentang kehidupan surga. Dan seterusnya, dan sebagainya.

Jadi, pengaruh dan tanggung jawab seorang penulis sangatlah besar untuk sebuah jaman kehidupan. Lewat pikiran yang digoreskan melalui tangan dan tercetak oleh tinta di atas kertas, dari sanalah sebuah jaman berasal. Karena sebuah tulisan mempunyai kekuatan. Kekuatan yang bisa mengubahkan sebuah jaman.

Jika tidak percaya, buat apa para politisi ikut campur tangan dalam pergerakan sebuah media? Cetak maupun elektronik. Buat apa para politisi menangkap, bahkan mengasingkan para penulis yang pemikirannya berseberangan dengan kebijakan politik para politisi yang berwenang? Karena mereka tahu, sebuah tulisan mempunyai sebuah kekuatan, kekuatan yang bisa menggerakkan.

Ada juga cara lain untuk mengubah dunia, yakni dengan mengubah persepsi kita tentang dunia. Mengubah cara pandang kita tentang hal-hal yang tengah terjadi saat ini. Kekuatan kebahagiaan ada di pikiran, bukan? Jadi jika ingin melihat dunia lebih baik, lebih damai, dan lebih teratur; pikirkan hal-hal yang baik, damai, dan teratur.

Ingin mengubah dunia? Lakukan hal yang sederhana saja, tapi konsisten untuk terus dilakukan. Tidak perlu bermimpi untuk menjadi orang besar terlebih dahulu, atau memaksakan kehendak kita untuk dilakukan oleh orang banyak. Hal-hal yang dilakukan dengan terpaksa, bukankah tidak akan berjalan dengan maksimal? Jadi lakukan yang bisa kita lakukan. Itu intinya.

1 comment:

  1. .... REMEMBER THE IDEA , NOT THE MAN, because a man can fail. He can be caught. He can be killed and forgotten.... But 400 years later AN IDEA CAN STIIL CHANGE THE WORLD. I've witnessed firsthand THE POWER OF IDEAS . I've seen PEOPLE KILL in the name of them; and DIE DEFENDING them... But you cannot kiss an idea, cannot touch it or hold it. Ideas do not bleed, it cannot feel pain , and it does not love .... ( Evey , V for VENDETTA )

    ReplyDelete