Wednesday, August 25, 2010

Allah Turut Mengendalikan

Perhatikanlah semua jenis film ... film dengan genre apa saja. Ada banyak adegan yang mengejutkan pikiran penontonnya, jika film itu disutradarai oleh seorang yang berpengalaman. "Gak bisa ditebak," begitu kata mereka.

Bisa juga saat menonton film, kita pernah nyeletuk atau berteriak, "Itu...! Pembunuhnya mengendap-endap di belakang, kok dia gak denger sih?" atau "Duh, bodo banget sih nih cewek. Udah tau cowoknya pembunuh, masih aja percaya. Mati mati deh lu." Lalu biasanya akan ditanggapi dengan komentar, "Napa sih sewot sendiri? Itu udah diatur sutradara. Kalo mau yang sesuai jalan pikiranmu, ya bikin film sendiri aja. Tinggal nonton aja kok ribut."

Ya, semua jenis film, apapun genrenya, apapun jenisnya, semua sudah diatur oleh sang sutradara. Semua sudah direncanakan. Semua sudah tertulis pada naskah ceritanya. Para pemain peran di film itu hanya mengikuti skenario yang sudah dibuat sebelumnya.

Mengapa saat Bumble Bee pulang kembali ke rumah setelah melarikan diri, Sam Witwicky malah lari. Padahal menurut saya dia aman-aman saja di rumahnya. Tapi yang terjadi, dia malah pergi dan petualangannya pun dimulai. Bagaimana jika dia diam saja di rumah saat mobilnya pulang? Apakah dia tetap akan berjumpa dengan para Autobots dan menjadi dekat dengan Mikaela, gadis pujaannya? [Transformers movie].
Film lain, misalnya Die Hard 4. Mengapa Gabriel masih menodongkan pistolnya ke arah John, jagoan yang sekarat, padahal apa salahnya kalau Gabriel langsung menembak mati sang polisi saat itu juga? Bukankah dirinya bisa selamat dan Amerika Serikat hancur karena "Firesale"?

Jawabannya tetap sama, karena sudah diatur sang sutradara.

********/*******

Sama dengan kehidupan kita. Tidak bisa ditebak jalan ceritanya. Selalu mengejutkan. Selalu membuat kita penasaran. Selalu ada komentar-komentar: "Aduh, kenapa sih gak bisa percaya sama aku? Kalau udah gini, gimana dong?" atau "Aku gak percaya kamu bisa ngelakuin itu. Semua orang yang nyoba sebelum kamu selalu gagal dan menyerah."

Seperti sebuah film, di mana semuanya sudah ada naskah ceritanya, begitulah kehidupan kita. Kita sebenarnya sedang memerankan adegan demi adegan film kehidupan yang naskahnya sudah ditulis oleh Sang Sutradara. Tidak ada sebuah kebetulan. Tidak ada yang namanya "kecelakaan". Tidak ada yang terlewatkan. Yang ada hanyalah sebuah rentetan peristiwa yang berjalan sesuai dengan skenario yang sedang kita mainkan.


Hanya bedanya, kita diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, diberi kebebasan dalam menjalankan peran oleh Sang Sutradara. Karena hidup selalu mempunyai pilihan-pilihan. Walau pada akhirnya, semuanya tetap dibawah kendaliNya.

Ya, Allah turut mengendalikan, walaupun yang terlihat seperti sebuah kekacauan. Allah turut mengendalikan pernikahan yang terancam perceraian. Allah turut mengendalikan masalah keuangan yang terjadi dalam rumah tangga kita. Allah turut mengendalikan pekerjaan yang terlihat mustahil untuk dilakukan. Allah turut mengendalikan persidangan yang terlihat berjalan tidak adil. Allah turut mengendalikan peperangan yang mengancam kehidupan manusia. Bahkan Allah turut mengendalikan iblis, penguasa dunia kita. [Mazmur 24:1]
Saat semuanya terlihat tidak mungkin bagi kita, bukankah tidak ada yang mustahil bagiNya di dunia?

Allah juga yang menentukan akhir film kehidupan yang kita mainkan. Kapan, bagaimana, seperti apa endingnya, semuanya Allah yang menentukan.
Jadi kalau kita berpikir, "Mengapa aku sekarang ada di sini?" atau "Kalau seandainya aku dulu milih tetap kerja di sana, apakah aku akan kesulitan keuangan kayak sekarang?"
STOP. Jangan pikirkan yang sudah terjadi. Jangan menyesal karena peristiwa yang sudah dilewati. Kata "seandainya" bisa membuat kita menjadi hidup di masa lalu. Padahal life must go on, tidak pernah menunggu kita yang hidup di waktu lampau. Percayalah, itu semua terjadi karena "sudah diatur Sutradaranya..."

Jadi, selamat menjalankan peran dalam film kehidupanmu! :)


Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. [Yeremia 29:11]

No comments:

Post a Comment