Friday, January 15, 2010

Mau Enaknya, Gak Mau Anaknya (2)

Well, memang susah si, untuk tidak melakukan hal yang terlarang itu, apalagi kalo pacaran udah mulai 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun… pasti minta lebih mulu (biasanya si cowok). Mulai bosen cuma pegangan tangan, mulai pegang yang lain-lain. Mulai jenuh cuma cium kening dan pipi, minta cium bibir. Dan seterusnya... Biasanya sang arjuna akan mulai menyanyikan lagu lama yang diremix ulang, “sayang, kamu cinta gak sama aku? Kalo iya, kenapa kita ngelakuin itu? Toh nanti kita juga akan menikah…” dan kalimat-kalimat seperti itu yang dari jaman ke jaman diremix ulang dan ditambah-tambahin intro sama refrein.

Dan memang, seperti yang kita semua tahu, wanita kelemahannya di telinganya. Laki-laki di matanya. Jadi para lelaki akan gampang jatuh karena tingkah laku wanita (juga cara wanita berpakaian), dan wanita karena puji-pujian (baca : rayuan gombal) yang mampir di telinganya. Jadilah, karena pendekatan psikis seperti itu, banyak wanita berprofesi sebagai SPG, cowok sebagai musisi atau penulis puisi (pada umumnya).

Kalo menurutku ya, menurutku lho, buat menghindari Sex Before Married (SBM) mulailah dengan pacaran yang sehat. Lari pagi bareng, makan makanan sehat, fitness bareng, sepedaan bareng… hehe.

Ya begitu bisa. Tapi pacaran yang sehat, juga bisa diartikan, pacaran yang masing-masing pasangannya sehat jiwa dan pikirannya. Artinya dewasa. Gak selalu menuntut (anak kecil ‘kan bisanya cuma nuntut kan?).

Ingat, pacaran itu berarti proses pengenalan, penjajakan, dan jangan pernah berpikir “aku udah kasih kamu ini, itu, iki, iku, ya kamu juga harus kasih aku juga dunk”. Itu namanya bukan pacaran, tapi dagang pake sistem barter (pernah saya tulis sebelumnya).

Terus, kalo pacaran, libatkanlah orang lain, bisa teman, kakak, mama, papa, opa, tante, om, teteh, ponakan, pak supir, bibi, terus pacarannya naik mobil To**ta Ki**ng deh biar muat semua :)p

Ya intinya kalo pacaran, libatkanlah juga orang lain… jangan cuma berduaan terus (kan kalo ntar udah nikah, semua orang juga dilibatkan? Masa’ ada 2 orang nikah cuma berduaan aja gitu?). Selain itu, juga biar bisa saling menjaga kalo pas berdua udah gak kuat (kan malu kalo kissing lips di depan kakek ato ponakan?).

Yang ketiga, tau batas-batasan pacaran. Ingat, ini pacaran, belum pernikahan. Jadi jangan selalu semua-semuanya sah-sah aja. Mandi bareng, sah. Berduaan di kamar, sah. Tidur bareng, sah. Lama-lama jadi basah...
Harus tahu lah mana yang harusnya dilakukan, mana yang enggak. Obrolin dulu di awal-awal masa pacaran, bila perlu bikin surat perjanjian pake materai. Biar kalo melanggar, ada sanksi hukumnya.

Selanjutnya, buat cowok, anggap pacar kita tuh adik kita… kan enggak mungkin kita jahat sama adik perempuan sendiri (kecuali kelainan jiwa). Terus berpikirlah, bahwa apa yang kita lakukan, bisa berpengaruh buat wanita-wanita di sekeliling kita (mama, kakak, ponakan, adik, teman, anak perempuan kita suatu hari nanti). Kalau kita membegitukan (menyetubuhi) pacar kita, ingat hal itu juga bisa terjadi sama orang terdekat kita (hukum tabur tuai -karma-).

Kalo udah yakin dengan tingkat kedewasaan kita, yakin sama komitmen kita (komitmen, satu hal yang cowok susah banget buat lakuin), yakin sama kemampuan kita, jangan lupa bawakan dalam doa sebelum kita melangkah ke tingkat pacaran. Jangan lupa minta pendapat ortu kita juga, kakak kita, atau orang-orang yang di’tua’kan oleh kita. Yakin deh, sampe kakek nenek, bakal langgeng terus… amin.

Katanya orang bijak...
Andaikata seks yang Anda berhalakan selama pacaran, justru dalam kehidupan pernikahan Anda dengan istri atau suami Anda nanti, seks tidak akan bisa Anda nikmati. Apa yang Anda sakralkan waktu berpacaran, itu yang akan Anda nikmati pada saat menikah nanti.

Kata B.I.P (di lagunya yang berjudul 'Atas Nama Cinta')

Seseorang memelukmu erat, dan membisikkan cinta padamu,
itu belum… jangan kau mau

Seseorang memujamu, bertekuk lutut di kakimu,
itu belum… tak semudah itu

Saat mahkotamu hilang... saat mahkota kau berikan...
Jangan sampai kau sesalkan...
Saat itu kau kenang selamanya...


Jangan sampai itu terjadi, dengan nama cinta, atas nama cinta
Jangan sampai itu terjadi, walau dengan cinta, atas nama cinta
Jangan sampai itu terjadi, walau dia meminta, atas nama cinta


Jikalau sayang padamu, jika dia cinta padamu, dia pasti mau menunggu
Jangan ragu, (dia) akan meninggalkanmu

Kalau sampai itu terjadi tanpa nama cinta… (what %&??&*+_)(*$@(%%^&* ?????)


PS. Hidup itu memang pilihan, termasuk dalam hubungan dua insan. Pilihan itu ada di di depan anda, silahkan bagaimana menyikapinya.

No comments:

Post a Comment