Tuesday, January 26, 2010

Slumdog Millionaire

Bila firasat ini memang benar, memilikimu adalah maksud dari sebuah rencana besar, merubah hidupku...

Saya baru saja selesai nonton film Slumdog Millionaire. Memang sih, udah agak lama filmnya, tapi baru malam tadi saya melihat film tersebut. Ada empat hal yang saya pelajari dari film itu :

1. Agama sudah dijadikan propaganda paling murahan di balik segala bentuk peperangan/kekacauan di belahan dunia manapun

2. Sekali lagi saya diyakinkan, bahwa cinta adalah kekuatan terbesar yang ada di dunia ini

3. Jangan menilai orang dengan berpikir 'siapa dia', tetapi nilai lah orang dari pengalaman hidupnya

4. Orang pintar, terkadang kalah dengan orang beruntung

Seperti yang sudah katakan sebelumnya, atau tuliskan, sebenarnya di dunia ini tidak ada anak yang jahat. Mereka hanyalah korban dari kekerasan di lingkungannya, korban nasehat yang buruk, korban kurang kasih sayang dan perhatian, korban ketidak adilan, dan lain sebagainya. Semua anak yang lahir di dunia ini sama. Mereka seperti kertas putih yang polos dan baik adanya. Hanya saja, seiring berjalannya waktu, kertas putih itu mulai ditulisi dengan hal-hal yang berbeda satu dengan lainnya. Dan itulah yang menjadi sampul dalam kehidupan mereka. Yang terbaca oleh orang lain sebagai sebuah wacana.

Tetapi, bahan kertas putih itu juga lain-lain, ada yang tebal, tipis, halus, kasar, berserat tinggi, atau ada yang mudah sobek. Itulah watak, karakter masing-masing anak. Sehingga, orang-orang yang bertanggung jawab akan anak tersebut, harus mengerti juga bagaimana karakter si anak tersebut. Tapi, pada dasarnya semua sama, putih bersih.

Jamal dan Salim, dua orang kakak beradik yang hidup di perkampungan miskin di India, sejak kecil selalu hidup dikelilingi kekerasan dan ketidak adilan. Dari mulai dihajar oleh gurunya, dikejar polisi karena arena bermain mereka di bandara, hingga melihat ibunya dibunuh akibat konflik antar agama.

AGAMA. Waktu SMA, saya diajarkan bahwa agama itu berarti tidak kacau (a : tidak, gama : kacau). Jadi agama dibuat agar hidup manusia tidak kacau, dalam artian bisa hidup rukun. Tetapi, apa yang terjadi di berbagai belahan dunia belakangan ini? Agama sudah dijadikan propaganda paling efektif untuk menebar teror, menimbulkan konflik, dan akhirnya berakibat kekacauan dimana-mana. Atau sebenarnya orang-orang yang tak beragama lah yang membuat itu semua? Sudah bebal dengan ajaran agamanya, karena tiap hari dicekoki isi kitab suci, sehingga mereka berpikir bahwa dirinyalah yang benar dan semua orang selain mereka salah, dan patut mati. Mereka kemudian berlagak menjadi tuhan, dengan menghakimi orang, menghukum orang, tapi buta akan apa yang sudah diperbuatnya itu melanggar perintah Tuhan. Mereka, yang katanya beragama dan bertuhan, mulai bertindak merendahkan Tuhan, dengan alih-alih membela namaNYA, mereka kemudian membunuh orang yang dianggap kafir. Bukankah Tuhan tidak perlu dibela manusia? Dia, Allah Sang Raja Manusia, bisa bertindak dengan kuasa dan kekuatanNya sendiri. Tetapi, manusia yang katanya bertuhan dan beragama itu, malah merendahkanNYA dengan berbuat anarki sambil berteriak menyerukan namaNYA. Bukankah ini malah merendahkan Allah Sang Mahakuasa? Atau, sebenarnya mereka hanyalah budak-budak iblis yang bertopeng orang beragama? Serigala-serigala piaraan setan yang dilepas ke dunia untuk berbuat nista, agar Allah Mahabesar itu akhirnya mulai ditinggalkan manusia. Entahlah, yang jelas nanti pada saatNYA, Sang Raja Manusia itu akan menunjukkan kekuatan dan kuasaNYA, dengan menangkap serigala-serigala itu dan melemparnya ke api neraka.

Akhirnya, Jamal dan Salim lolos dari pembunuhan massal yang terjadi di kampung mereka. Mereka diikuti gadis kecil bernama Latika. Dari sinilah cinta itu bermula. Cinta Jamal kepada Latika, begitu pula sebaliknya. Hingga akhirnya, semua yang dilakukan Jamal, adalah hanya alasan-alasan cintanya untuk Latika. Sampai alasan mengapa Jamal akhirnya ikut acara "Who Want's to be a Millionaire", karena dia hanya ingin Latika melihatnya.

Memang begitulah cinta, kekuatannya tiada yang setara. Banyak kejadian ajaib dan perbuatan luar biasa di dunia, juga karena alasan cinta. Pastikan pada semua, hanya cinta yang sejukkan dunia (Dewa 19 - Cukup Siti Nurbaya). Tanpa cinta di dalam hati, pasti hidupmu tak bermakna (Ari Lasso - Arti Cinta). Jika mungkin bumi harus terguncang badai, tapi cinta tak akan mungkin hilang (Padi - Tak Hanya Diam). Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini, bukan karena kuat dan hebatku, semua karena cinta (Joy Tobing - Karena Cinta).
Ah... saya pikir 98% tindakan atau perbuatan kita selama hidup di dunia, pastilah karena cinta. Dan kita bisa tetap bisa tersenyum apapun yang terjadi pada diri kita, pasti juga karena cinta. Kekuatan tak terlihat, kekuatan yang bisa membuat segalanya menjadi ada dan bermakna.

Tetapi, mereka yang tidak mengerti dan tidak percaya akan kekuatan cinta, akan meledakkannya dengan sia-sia, dan membuat hidup mereka menjadi tidak bermakna. Itulah yang saya lihat dari kehidupan Salim, kakak Jamal, sepanjang hidupnya. Dia mempunyai cinta dalam hatinya, tapi dia selalu menyangkal akan kekuatannya, menyia-nyiakannya. Dan, semua orang yang sudah melihat film itu, pasti tahu bagaimana akhir hidupnya.

********/*******

Dalam film itu juga digambarkan bagaimana semua orang menaruh curiga pada Jamal. Dari mulai sang pembawa acara hingga inspektur kepala. Mereka tidak percaya, bahwa seorang gelandangan (slumdog) dari perkampungan miskin di India, dalam semalam bisa menjadi kaya raya. Hingga Jamal diinterogasi seharian, belum lagi melewati penyiksaan sepanjang malam harinya. "Tidak pernah ada dokter bahkan insinyur yang bisa melewati 16000 rupee", kata inspektur polisi itu. "Tapi, bagaimana kalau dia memang tahu jawabannya?", kata anak buahnya.

Tidak cuma di India, di negara kita Indonesia, hal ini jamak terjadi dimana-mana. Orang hanya melihat siapa kita. Apakah kita seorang terpelajar atau hanya seorang kuli pasar? Apakah kita keturunan bangsawan atau hanya seorang anak nelayan? Mengapa? Saya percaya, anak yang tiap pagi menjadi loper koran, bisa jadi lebih jenius daripada anak sekolahan. Seorang pedagang di pasar, bisa jadi lebih pintar daripada orang yang tiap hari belajar. Jamal, di Slumdog Millionaire, bisa mendapat hadiah 20 juta rupee, karena pengalaman hidupnya. Apakah salah karena ia tahu semua jawabannya? Tapi, lagi-lagi karena alasan 'siapa dia', dia jadi menginap semalam di penjara. Tanya kenapa?

Semua pasti tahu bagaimana kisah Lintang, anak pesisir pulau Belitong, anak seorang nelayan, seperti yang tertulis di novel Laskar Pelangi. Bagaimana seandainya Lintang dewasa, memenangkan 1 milyar rupiah, dari kuis "Who Want's to be a Millionaire" yang dibawakan Tantowi Yahya? Mungkin, bisa jadi ia akan bernasib seperti Jamal di film itu, selesai kuis itu, dibawa ke kantor polisi untuk ditanyai ini itu.

Selanjutnya, pepatah lama yang mengatakan, 'orang pintar, terkadang kalah dengan orang beruntung', selalu ada benarnya. Jamal bisa tahu gambar apa yang ada di uang 100 dollar Amerika, karena beruntung. "Kamu tahu gambar siapa dalam uang 1000 rupee?" kata inspektur polisi. Tetapi Jamal menjawab, "saya tidak tahu, dan mereka juga tidak menanyakan hal itu."

Banyak juga kan contohnya? Orang kaya karena menang undian. Siapa dia? Orang yang beruntung. Bisa jadi orang pintar, bekerja seumur hidupnya, tidak akan bisa mempunyai sebuah rumah, seperti kepunyaan orang beruntung yang memenangkan hadiah sebuah rumah 1M. Atau orang yang selamat dari reruntuhan gedung berlantai 4. Siapa dia? Pasti orang beruntung. Bisa jadi diantara korban tewas atau terluka, ada orang yang pintar, yang tahu semua teori keselamatan tapi terlambat dalam mempraktekan ilmunya. Siapa Bill Gates? Orang yang sempat menjadi yang terkaya di dunia. Dia adalah orang yang beruntung. Dia hanya tahu kebutuhan pasar, yang saat itu membutuhkan suatu sistem operasi berGUI (Graphical User Interface), dan kemudian dia membeli program yang dibuat temannya. Siapakah yang pintar? Teman-temannya Bill Gates. Siapakah yang beruntung? Semua tahu jawabannya.

Akhirnya, dengan semua rancangan Sang Raja Manusia itulah, membuat Jamal dan Latika bisa bersatu di penghujung cerita. Kemudian saya bertanya-tanya, apakah memang itu ujian cinta mereka? Anda yang pernah menonton film ini pasti tahu jawabannya.

It's been years since we've met, and days had gone by... and I hope that we can make it to the end...

PS. Kalimat pembuka dan penutup, dicuplik dari lirik lagunya Padi, yang berjudul 'Rencana Besar'.

No comments:

Post a Comment