Friday, January 15, 2010

Puisi Saat Pemakaman Saya

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa, pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui...

(Saat aku mati...)

Aku gak butuh kalian semua hadir di pemakamanku...
aku butuh kalian saat aku hidup, dan merasa sendiri.

Aku gak butuh waktu kalian di upacara kematianku...
aku butuh waktu kalian untuk menemani aku saat diriku ingin bersama kalian.

Aku gak butuh uang jutaan yang kalian berikan buat keluargaku...
aku butuh kalian traktir aku sekali-kali, ngajak aku nonton sekali-kali dan itu lebih bermakna buat aku.

Aku gak butuh tangisan kalian...
aku butuh perhatian dan empati kalian saat aku lagi sedih dan merasa terlupakan... merasa sendirian di dunia ini.

Aku gak butuh bunga mahal yang kalian taburkan di makamku...
aku butuh senyuman, tepukan di punggung saat aku lemah, ato sebuah sms yang membuat aku tersenyum. Seberapa mahal si hal-hal itu?

Aku tidak mengharapkan kata-kata cinta yang kau rangkai indah di pemakamanku...
aku hanya ingin senyummu, kecupan manis bibirmu, atau sebuah kerlingan dari matamu, yang kalau boleh aku artikan, sebagai tanda cintamu padaku.

Aku gak butuh ucapan belasungkawa kalian...
aku butuh tanggapan kalian atas smsku, shout out FBku, balasan chat di YM, atau komentar kalian di blogku, itu lebih berarti buat aku.

Aku gak butuh pikiran kalian yang merasa kehilangan...
aku butuh perasaan kalian untuk mengingat aku saat aku masih hidup.

Aku gak butuh kalian saat aku mati,
terbujur kaku di peti berbahan kayu jati...

aku butuh kalian saat aku masih hidup di dunia ini.

...

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan.
Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda,
dan yang tersial adalah berumur tua.

Berbahagialah mereka yang mati muda.

Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada,
berbahagialah dalam ketiadaanmu.

*) Preambule dan penutup, saya cuplik dari puisi Soe Hok Gie (GIE, movie)

No comments:

Post a Comment