Friday, January 15, 2010

SMS "Gak Pake Hati" (baca : gak berperasaan)

Kalau pas Natal dan Tahun Baru, BBku (BlackBeauty bukan BlackBerry) pasti jadi cerewet banget. Dari tanggal 24 mpe tanggal 27 Desember, tiap hari ada aja SMS masuk. Inti semua SMS sama, mengucapkan selamat hari Natal dan Tahun Baru.

Yang membuat saya heran, SMS-SMS itu isinya terkadang sama aja, padahal pengirimnya lain. Yang bikin heran lagi, bahasa SMS itu sendiri. Saya tahu kalo teman saya, Adi misalnya, ngomong bahasa Inggris aja belepotan. Tiba-tiba, pas Natal, dia bisa mengirim SMS ke saya dengan bahasa Perancis! Atau Theo, teman saya dari bagian timur Indonesia, yang ngomong bahasa Indonesia aja masih susah, tapi dia bisa menuliskan SMS dalam bahasa Jawa halus (baca : krama inggil).

Keajaiban Natal kah???

Hehe... saya tahu maksudnya baik, memberi ucapan selamat. Tapi, kok saya merasa SMS-SMS itu gak tulus ya? Cuma sekedar "SMS jaga hubungan baik", bukan sebuah ungkapan seorang teman/sahabat yang membagi rasa sukacitanya. Bukan sebuah ucapan yang terwakili dengan kalimat dalam SMS. Itu seperti rutinitas atau tradisi. Saya membayangkannya seperti ini : Saat Natal akan tiba, siapkan stok template SMS, cek ponbuk hape, yang kira-kira beragama Kristen/Katolik dikasih centang, dan kemudian send to many...

Ahh... saya jadi merindukan kartu Natal, yang dikirim lewat pos. Paling tidak, kartu Natal lebih menunjukkan sebuah ungkapan yang lebih tulus, daripada sebuah SMS ucapan yang ngirimnya gak pake hati. Kartu Natal juga bisa dipajang di bawah pohon Natal, untuk menunjukkan siapa saja yang mengingat saya waktu Hari Sukacita itu datang. Waktu saya masih kecil, banyak kartu Natal yang dipajang di bawah pohon Natal. Dari yang biasa aja, sampai kartu yang kalo dibuka ada suaranya. Sekarang, hal itu diganti dengan inbox BB yang isinya rata-rata sama.

Dari sekitar 38 SMS yang masuk ke inbox BB saya, hanya ada 2 orang yang mencantumkan nama saya, "Vic", dalam SMSnya. Yang artinya, dia memang mengirimkan SMS itu khusus buat saya (walau hanya sekedar tulisan "Met Natal Vic, GBU"). Dan, saya lebih menghargai SMS itu, daripada SMS yang ribet, dengan gambar pohon Natal sampai gambar malaikat, yang digambar dengan berbagai macam karakter yang tersedia dalam ponsel, hasil dari forward atau template yang memang udah disiapin.

Buat saya, itu menunjukkan siapa saya di mata mereka. Bukan masalah seberapa bagus SMS itu dirangkai dalam berbagai karakter SMS, tapi ketulusan saat mereka menekan tombol "send". Ucapan berupa doa dan harapan buat saya, kalau hanya sebuah SMS forward, kok rasanya sangat tidak berperasaan ya?

No comments:

Post a Comment