Saturday, January 9, 2010

She (Untuk Cinta Pertamaku)

Entah setan cupid mana yang merasuki aku siang itu, tiba-tiba bayangan dia berkelebat di benakku, dan memeluk pikiranku. Aku, yang tidak pernah sedikitpun merasakan perasaan yang mereka bilang itu cinta, telah dibuat jatuh hati pada seorang gadis biasa, yang mempunyai mempunyai paras biasa saja, tapi, bagiku dia luar biasa, karena aku telah jatuh hati padanya. Dan, saat itu, yang seharusnya aku menulis catatan kuliah, tapi hatiku menggerakkan tanganku untuk menulis sesuatu untuknya, untuk gadis biasa itu, surat cinta pertamaku.

Gadisku...saat pertama kali kita bertemu, aku yakin pernah melihatmu di suatu waktu. Tetapi tak pernah sekalipun terpikirkan olehku bahwa nantinya aku akan jatuh cinta padamu...
Saat itu aku hanya melihatmu sebagai salah satu keindahan yang dimiliki dunia ini, seorang mahkluk yang diciptakan oleh Tuhan dan dinamakan perempuan.
Walaupun saat itu engkau hanya memakai celana jeans dan blus putih, tanpa make-up maupun parfum; aku langsung tahu bahwa engkau mempunyai paras yang sempurna... Sepasang mata yang indah, yang cukup untuk meneduhkan seribu jiwa yang sedang letih; bibir yang manis, yang bisa memberikan kesejukan saat menghadapi kepahitan hidup; sepasang tangan dan kaki yang jenjang, yang bisa meyakinkan setiap orang bahwa engkau seorang wanita yang tegar, kuat, dan lincah dalam menghadapi masalah dan tantangan; dan wangi yang tersebar dari tubuhmu, akan membuat setiap orang nyaman dan tenang saat bersamamu.

Tetapi saat itu aku hanya bisa melihatmu dari balik sudut mataku, dan tidak pernah terbayangkan oleh pikiranku, bahwa nantinya aku akan bisa melihatmu seutuhnya. Dari hari ke hari aku hanya bisa mengagumimu, menjadi pemuja rahasiamu.
Aku akan merasa senang jika melihatmu setiap hari di kampus, dan akan merasa gelisah dan kuatir saat engkau absen atau terlambat datang di kelas. Aku merasa nyaman saat melihatmu tertawa, atau saat mendengar suara indahmu; tetapi saat melihatmu bersedih, pikiranku selalu menjadi kacau. Aku senang dengan caramu berjalan, caramu berpikir, caramu tertawa, dan dengan semua tingkah lakumu. Bagiku engkau sempurna...

Gadisku... salah satu hari terindah dalam hidupku yaitu saat engkau mengulurkan tanganmu dan menjabat tanganku. Hari itu, aku tidak pernah berpikir akan berkenalan denganmu, menjabat tanganmu, dan berjalan berdua denganmu...

Gadisku... Aku seorang yang egois, aku tidak pernah berani mengungkapkan sesuatu yang ada di benakku tetapi aku selalu ingin orang lain lah yang lebih dahulu mengerti aku. Aku terlalu angkuh, sehingga selalu merasa pantang jika harus meminta tolong pada orang lain untuk membantu menghadapi semua masalahku; tetapi aku harap engkau mau mengerti keadaanku yang seperti ini. Sehingga, saat engkau melihat ada yang berbeda pada diriku, kumohon engkau mau bertanya padaku. Aku mungkin akan marah padamu suatu saat nanti karena aku seorang yang sulit mengendalikan emosiku, tetapi kumohon engkau mau meredam amarahku dengan tulus, mendekap jiwaku dan jangan pernah sekalipun menyalahkan semua sikapku yang kadang diatas normal.

Gadisku... Aku juga akan berusaha mengerti tentang dirimu, bahwa engkau seorang perempuan yang butuh kasih sayang dan perhatian. Aku bisa menemanimu menonton sinetron atau acara infotainment, walaupun di channel lain ada siaran Formula 1 atau MotoGP kesukaanku. Aku juga akan berusaha untuk bersikap sabar saat pergi belanja denganmu, walaupun akhirnya engkau tidak membeli satu barangpun. Dan ajari aku lebih banyak lagi untuk bisa menghadapimu dan mengerti akan dirimu, dan percayalah aku akan belajar dan berusaha semaksimal mungkin...

Gadisku... aku sayang padamu, karena aku telah jatuh cinta pada dirimu...

No comments:

Post a Comment